Prof. Hj. Siti Baroroh Baried lahir di Yogyakarta pada 23 Mei 1923. Ayahnya H. Tamim bin Dja’far adalah kemenakan Siti Walidah, Istri Pendiri Muhammadiyah. Siti Baroroh memulai pendidikan di SD Muhammadiyah, kemudian secara berturut-turut dirinya melanjutkan di MULO HIK Muhammadiyah, Fakultas Sastra UGM (Sarjana Muda, Fakultas Sastra UI di Jakarta UI meraih gelar sarjana tahun 1952. Tahun 1953 sampai dengan 1955 Siti Baroroh mendalami Bahasa Arab di Cairo. Pada saat itu, sangat langka perempuan menempuh pendidikan di luar negeri.
Siti Baroroh tidak hanya aktif di dunia perkuliahan. Beliau juga aktif di berbagai organisasi seperti MUI Pusat dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di’Aisyiyah, Siti Baroroh pernah menjabat sebagai PCA Gondomanan sampai Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Jabatan yang pernah diembannya di ‘Aisyiyah adalah Ketua Biro Hubungan Luar Negeri, Ketua Biro Penelitian dan Pengembangan, dan Ketua Bagian Paramedis. Belia menjadi satu-satunya ketua PP ‘Aisyiyah yang paling lama menjabat yakni selama 5 periode dari tahun 1965 sampai 1985.
Guru Besar perempuan pertama di Indonesia ini punya semboyan, “hidup saya harus menuntut ilmu”.
Siti Baroroh terpilih menjadi ketua ‘Aisyiyah dalam Muktamar ke-37 di Bandung pada 1965. Kepemimpinannya berlangsung selama 20 (dua puluh) tahun atau 5 (lima) periode, yakni dari 1965 sampai 1985. Berkat jasanyalah banyak peneliti luar negeri yang mempelajari ‘Aisyiyah.
Kiprah Siti Baroroh Baried
1. Pelopor kiprah internasionalisasi ‘Aisyiyah. Ia tercatat selalu membawa nama ‘Aisyiyah ke pentas global, mulai dari UNICEF, UNESCO, The Asian Foundation, World Conference of Religion and Peace, dan lain-lain.
Sumberhttps://suaraaisyiyah.id/daftar-ketua-umum-pp-aisyiyah-dari-masa-ke-masa/