K.H. M. Yunus Anis

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Yunus Anis putra dari pasangan Haji Muhammad Anis dan Siti Saudah. Dia lahir di Kauman Yogyakarta pada 3 Mei 1903 dan wafat pada tahun 1979. Di keluarga, dia sulung dari sembilan bersaudara. Adapun sang ayah adalah kawan seperjuangan KH Ahmad Dahlan. Masa kecil Yunus Anis banyak mendapat tempaan teladan dari ayahnya, yang tak lain kawan seperjuangan KH Ahmad Dahlan.

Pendidikan formalnya dimulai di Sekolah Rakyat Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian dilanjutkan di Sekolah Al-Atas dan Sekolah Al-Irsyad, Batavia (Jakarta) yang dibimbing oleh Syekh Ahmad Syurkati, kawan karib KH Ahmad Dahlan. Pendidikan yang diterima di sekolah tersebut membawa dirinya tampil sebagai muballigh yang tangguh. Tamat dari pendidikan formalnya, Yunus Anis mengaktifkan diri sebagai muballigh sesuai pengetahuan agama yang diperolehnya. Tak segan-segan Yunus Anis terjun ke tengah-tengah masyarakat di berbagai daerah Tanah Air untuk mengembangkan misi dakwahnya dan sekaligus menyebar luaskan gerakan Muhammadiyah.

Selain itu, Yunus Anis dikenal pula sebagai organisator dan administrator. Bakat tersebut pernah mengantarkannya sebagai pengurus Cabang Muhammadiyah Batavia, hingga kepemimpinannya semakin terlihat menonjol dan memperoleh kepercayaan dari keluarga besar Muhammadiyah. maka pada tahun 1934-1936 dan tahun 1953-1958 Yunus Anis dipercaya sebagai sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Andil besarnya dalam mengembangkan misi dakwah dan gerakan Muhammadiyah pada akhirnya menempatkan sosoknya sebagai Pengurus Besar Muhammadiyah.

Nama Yunus Anis makin bersinar. Pada Muktamar Ke-34 Muhammadiyah di Yogyakarta, dia terpilih sebagai Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1959-1962. Dalam muktamar itu, dia mengemukakan gagasan tentang “Kepribadian Muhammadiyah”. Selanjutnya, di masa kepemimpinannya, Yunus Anis menghadapi masa-masa yang penuh tantangan. Mari rasakan kondisi negeri saat Yunus Anis mendapat amanat sebagai Ketua Umum PP Muhamadiyah. Masa-masa di ketika itu termasuk berat untuk dilalui karena berbagai masalah yang timbul.

Banyak perjuangan dan jasa yang diberikan Yunus Anis kepada Muhammadiyah pada awal sampai akhir kepemimpinannya, antara lain:

  1. Pertama, dalam periode kepemimpinannya di Muhammadiyah, Yunus Anis mengawal gagasan tentang Kepribadian Muhammadiyah. Awal gagasan ini disampaikan Yunus Anis, seperti telah disebut di depan, pada Muktamar Ke-34 Muhammadiyah pada 1959. Kemudian diputuskan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 yang bertepatan dengan setengah abad Muhammadiyah
  2. Kedua, pada situasi sulit di sekitar awal 1960-an, Yunus Anis mampu memimpin Muhammadiyah untuk tetap pada jati dirinya. Yunus Anis tetap memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar.
  3. Ketiga, dalam hal keorganisasian, di masa kepemimpinannya Yunus Anis menata administrasi Muhammadiyah secara mengesankan. Dia tata dengan baik sebagaimana layaknya sebuah organisasi modern. Termasuk di dalamnya, dokumentasi Muhammadiyah dibenahi dan diatur rapi. Tentu, untuk aktivitas yang disebut terakhir itu, akan memudahkan penelitian dan penulisan bagi siapapun yang membutuhkanya.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/kyai-haji-muhammad-yunus-anis-ketua-1959-1962/https://pwmu.co/201260/07/24/yunus-anis-imam-tentara-yang-pimpin-muhammadiyah/

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Muhammadiyah

K.H. Ibrahim (1923-1934)

K.H. Ibrahim lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874 dan wafat pada tahun 1934. Ia adalah putra K.H. Fadlil Rachma­ningrat, seorang Penghulu Hakim

Muhammadiyah

K.H. Hisyam (1934-1937)

K.H. Hisyam lahir di Kauman Yogyakarta, tanggal 10 November 1883 dan wafat 20 Mei 1945. Ia memimpin Muhamadiyah hanya selama tiga tahun. Ia adalah salah satu