K.H. Abdul Rozak Fachruddin (1968-1990)

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Pak AR, demikian nama panggilan akrab Kiai Haji Abdur Rozak Fachruddin, adalah pemegang rekor paling lama memimpin Muhammadiyah, yaitu selama 22 tahun (1968-1990). Pak AR lahir di Cilangkap, Purwangan, Pakualaman Yogyakarta pada tanggal 14 Februari 1916 dengan nama lengkap Abdur Rozak Fachruddin. Beliau adalah putra pasangan K.H. Fachruddin dan Maimunah binti K.H. Idris, Pakualaman. Ayahanda beliau merupakan seorang lurah naib atau penghulu di Puro Pakualaman dan pengusaha batik di rumahnya.

Pada tahun 1923, untuk pertama kalinya A.R. Fachruddin bersekolah formal di Standaard School Muhammadiyah Bausasran, Yogyakarta. Pada tahun 1925, ia pindah ke sekolah Standaard School (Sekolah Dasar) Muhammadiyah Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Setamat dari Standaard School Kotagede tahun 1928, ia masuk ke Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1932 A.R. Fach­ruddin masuk belajar di Madrasah Darul Ulum Muham­madiyah Wanapeti, Sewugalur. Selanjutnya, pada tahun 1935 A.R. Fachruddin melanjutkan sekolahnya ke Madrasah Tablighschool (Madrasah Muballighin) Muhammadiyah kelas Tiga.

Pak A.R mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk memajukan umat Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Di Muhammadiyah, Pak AR memulai berdakwah dari pimpinan Pemuda Muhammadiyah (1938-1941). Selanjutnya, Pak AR juga menjadi pimpinan mulai di tingkat ranting, cabang, wilayah, hingga sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jabatan sebagai ketua PP Muhammadiyah dipegangnya pada 1968 setelah di fait accompli menggantikan KH Faqih Usman, yang meninggal. Sejak saat itu ia terpilih secara berturut-turut dalam empat kali Muktamar Muhammadiyah berikutnya untuk periode 1971-1974, 1974-1978, 1978-1985 dan terakhir 1985-1990.

Pak AR adalah ulama besar yang berwajah sejuk dan bersahaja. Selain dikenal sebagai seorang mubaligh yang sejuk, ia juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Karya tulisnya banyak dibukukan untuk dijadikan pedoman, diantaranya adalah:

  1. Naskah Kesyukuran, Naskah Enthengan,
  2. Serat Kawruh Islam Kawedar.
  3. Kembali kepada Alquran dan Hadis,
  4. Khutbah Nikah dan Terjemahannya,
  5. Upaya Mewujudkan Muhammadiyah sebagai Gerakan Amal.

A.R. Fachruddin memang telah meninggalkan dunia yang fana ini pada 17 Maret 1995. Akan tetapi, beliau masih hidup dan melekat kuat di dalam hati para pecintanya khususnya keluarga besar Muhammadiyah.

Sumber: https://umsrappang.ac.id/biografi–ar-fachruddin https://bincangsyariah.com/khazanah/biografi-r-fachruddin-pimpinan-muhammadiyah-yang-bersahaja/

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Muhammadiyah

K.H. Ibrahim (1923-1934)

K.H. Ibrahim lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874 dan wafat pada tahun 1934. Ia adalah putra K.H. Fadlil Rachma­ningrat, seorang Penghulu Hakim

Muhammadiyah

K.H. Hisyam (1934-1937)

K.H. Hisyam lahir di Kauman Yogyakarta, tanggal 10 November 1883 dan wafat 20 Mei 1945. Ia memimpin Muhamadiyah hanya selama tiga tahun. Ia adalah salah satu