K.H. Ahmad Azhar Basyir (1990-1995)

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Azhar Basyir, demikian Kyai Haji Ahmad Azhar Basyir, MA kerap disapa. Ulama-intelektual ini lahir di Yogyakarta, 21 November 1928. Dia putra dari pasangan Haji Muhammad Basyir dan Siti Djilalah. Sang ayah, Basyir, pernah berguru ke KH Hasyim Asy’ari di Jombang. Masa kecilnya tumbuh dan dibesarkan di lingkungan masyarakat yang kuat berpegang pada nilai agama. Yaitu, di kampung Kauman. Tokoh kharismatik dan pejuang perang sabil ini dikenal sebagai ulama yang sederhana, dan tak sedikit pula orang yang kagum pada kecemerlangan iktelektualnya.

Saat kecil, Azhar Basyir tumbuh-kembang di kampung Kauman Yogyakarta, sebuah lingkungan yang kuat berpegang kepada nilai-nilai agama. Dikenal sebagai pembelajar yang tekun, Azhar Basyir memiliki riwayat pendidikan sebagai berikut:

  1. Sekolah Rendah Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta menjadi lembaga pendidikan formal yang awal diikutinya.
  2. Setamatnya, dia melanjutkan ke Madrasah Salafiyah Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur, sampai 1943.
  3. Berikutnya, Azhar Basyir masuk Madrasah Al-Falah di Kauman, Yogyakarta. Setelah itu melanjutkan ke Madrasah Muballighin III (Tablighschool) Muhammadiyah di Yogyakarta, 1946.
  4. Pada tahun 1949-1952, Ahmad Basyir melanjutkan di Madrasah Menengah Tinggi Yogyakarta.
  5. Kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta sampai mendapat gelar kesarjanaannya pada 1956.
  6. Pada 1957 Azhar Basyir belajar di Universitas Baghdad Irak, namun tidak sampai selesai.
  7. Dia lalu pindah ke Universitas Darul Ulum di Mesir sampai meraih gelar Master pada 1968.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta tahun 1990, ulama intelektual ini diberi amanah sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggantikan KH. AR Fahruddin yang telah memimpin Muhammadiyah selama 22 tahun. Masa-masa menjelang dan pasca Muktamar tahun 1990 banyak diselenggarakan kajian, seminar untuk mengevaluasi perjalanan Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu.

Dia banyak menulis buku yang kemudian menjadi rujukan berharga di dunia ilmu pengetahuan. Karya ilmiah yang pernah ditulis Azhar Basyir cukup banyak dijadikan rujukan dalam kajian ilmiah di berbagai Universitas di Tanah Air. Di waktu senggangnya, Azhar Basyir juga bergiat menulis buku. Di antara karya-karyanya adalah sebagai berikut:

  1. Refleksi Atas Persoalan Keislaman (seputar filsafat, hukum, politik dan ekonomi)
  2. Garis-garis Akbar Ekonomi Islam
  3. Hukum Waris Islam (URL: http://search.lib.ums.ac.id/cgi-bin/koha/opac-detail.pl?biblionumber=56793  )
  4. Citra Manusia Muslim
  5. Syarah Hadits
  6. Misi Muhammadiyah
  7. Falsafah Ibadah dalam Islam
  8. Hukum Perkawinan Islam
  9. Negara dan Pemerintahan dalam Islam (URL: http://search.lib.ums.ac.id/cgi-bin/koha/opac-detail.pl?biblionumber=10810  )

Azhar Basyir wafat tepat pada tanggal 28 Juni 1994 dalam usia 66 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Umum Karangkajen Yogyakarta.

Sumber: https://pwmu.co/209494/09/18/kh-ahmad-azhar-basyir-ulama-intelektual-bereputasi-dunia-yang-sederhana/https://muhammadiyah.or.id/kyai-haji-ahmad-azhar-basyir-ma-ketua-1990-1995/

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Muhammadiyah

K.H. Ibrahim (1923-1934)

K.H. Ibrahim lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874 dan wafat pada tahun 1934. Ia adalah putra K.H. Fadlil Rachma­ningrat, seorang Penghulu Hakim

Muhammadiyah

K.H. Hisyam (1934-1937)

K.H. Hisyam lahir di Kauman Yogyakarta, tanggal 10 November 1883 dan wafat 20 Mei 1945. Ia memimpin Muhamadiyah hanya selama tiga tahun. Ia adalah salah satu