K.H. AHMAD DAHLAN (1912-1923)

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868 dengan nama Muhammad Darwis dan meninggal di Yogyakarta pada 23 Februari 1923. Kyai Haji Ahmad Dahlan merupakan pendiri Organisasi Islam Muhammadiyah dan juga seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H Abu Bakar. K.H. Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah yang kini dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan. Nyai Walidah kemudian juga digelari Pahlawan Nasional pendiri Aisyiyah.

K.H Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912. Muhammadiyah bercita-cita mengangkat umat Islam dari keadaan terbelakang. Setelah mendirikan Muhammadiyah, aktivitas Ahmad Dahlan semakin bertambah dan kian terarah. Gerakan di bidang sosial makin diperluas. Balai Kesehatan, Rumah Sakit, Panti Asuhan, sekolah, madrasah, diusahakan untuk terus dibangun dan dibiayai dengan kekuatan sendiri dari dana yang berasal dari zakat, infaq, dan sumber-sumber halal lainnya. Muhammadiyah telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dam ummat, dengan dasar iman dan islam. K.H. Ahmad Dahlan juga aktif dalam membuat karya dan mendirikan beberapa lembaga diantaranya yaitu:

  1. Menerbitkan buku-buku meliputi masalah fiqih, akaid, tajwid, hadist, sejarah Para Nabi dan Rasul dan terjemahan ayat-ayat al-Quran mengenai akhlak dan hukum.
  2. Menerbitkan terjemahan bku-buku untuk pengajian tingkat lanjut bagi orang tua, seperti Maksiat Anggota yang Tujuh dari Ihyaul Ulumiddin karya Al- Ghazali.
  3. Terbitan lainnya yaitu, Rukuning Islan lan Iman, Aqaid, Salat, Asmaning Para Nabi kang selangkung, Nasab Dalem Sarta Putra Dalem Kanjeng Nabi, Sarat lan Rukuning Wudhu Tuwin salat,Rukun lan Bataling Shiyam, Bab Ibadah lan Maksiyating Nggota utawi Poncodriyo, serta tulisan syeikh Abdul Karim Amrullah di dalam sejarah Al-Munir yang di termahkan ke dalam bahasa jawa.
  4. Sekolah Calon Guru, “Al-Qismul Arqa”
  5. Sekolah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (Setaraf dengan Volkschool)
  6. Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP), Khusus PAYP putra diasuh oleh Muhammadiyah, sedangkan PAYP putri diasuh oleh Aisyiah.
  7. Majelis Pembina Kesehatan dan Majlis Penegmbanagan Masyarakat.

Sumber: https://pwmu.co/198080/07/02/biografi-singkat-kh-ahmad-dahlan1/ http://famfila.blogspot.com/2015/04/biografi-singkat-pemikiran-dan-karya-kh.html

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Muhammadiyah

K.H. Ibrahim (1923-1934)

K.H. Ibrahim lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874 dan wafat pada tahun 1934. Ia adalah putra K.H. Fadlil Rachma­ningrat, seorang Penghulu Hakim

Muhammadiyah

K.H. Hisyam (1934-1937)

K.H. Hisyam lahir di Kauman Yogyakarta, tanggal 10 November 1883 dan wafat 20 Mei 1945. Ia memimpin Muhamadiyah hanya selama tiga tahun. Ia adalah salah satu